Minggu, September 16, 2012

FF Drabble || Parents || OS


FF Drabble
Cast : Cho Kyuhyun with his parents
Genre : Fluff, family
Rate : T
Author : Irma Surya Anisa a.k.a Cho MaMin
a/n : ini terinspirasi dari sebuah FF yang author dan judulnya aku lupa. FF ini banyak typo(s) dan tak sesuai EYD di karenakan selesai dalam waktu 2 jam.

Happy Reading ^^

***

Semilir angin yang lembut terasa di permukaan kulit ini, sinar matahari yang berwarna keemasan bertanda hari sudah mulai sore, suara-suara bising kendaraan bertanda bahwa si pengendara akan pulang kerumah setelah bekerja seharian. Disebuah halaman rumah yang dihiasi berbagai keindahan bunga itu duduklah seorang pria paruh baya yang ditemani seorang pemuda bertubuh jakung. Pria paruh baya tersebut sedang menikmati teh hangat yang dibuatkan oleh pelayan rumah mereka sambil membaca koran hari ini, sedangkan pemuda yang bisa kita bilang sebagai anak dari pria paruh baya itu sibuk dengan PSPnya. Keheningan sangat terasa di tempat tersebut. Kedua orang itu sibuk dengan aktifitasnya sendiri.

Sreet

Pria paruh baya itu meletakkan koran yang dia baca itu ke meja tempat teh dan makanan kecil tersedia, ia menatap lembut anak lelakinya yang serius memainkan benda berbentuk persegi empat tersebut.

“kyu..” pria paruh baya itu memanggil pemuda yang asyik dengan dunianya sendiri, pemuda yang di panggil ‘kyu’ atau bisa dibilang bahwa namanya ‘Cho Kyuhyun’ menghentikan aktivitasnya dari PSPnya lalu menatap sang ayahnya.

“iya ayah? Ada apa?” tanya kyu lembut. Ayahnya yang bernama Cho Yeonghwan itu menatap anaknya dengan senyuman, lalu ia menunjuk kearah taman bunga bagian utara dari rumah mereka.

“nak, apa kau tau nama burung itu?” Tanya ayah kyu dengan menunjuk sekelompok burung sedang bermain-main di taman bunga mereka. Kyu melihat kearah yang di tunjuk sang ayah.

“oh itu namanya burung merpati ayah” jawab kyu singkat lalu dia melanjutkan aktivitasnya bermain PSP. Sang ayah yang melihat anaknya bermain dengan ‘selingkuhannya’ pun merasa sedih.

“kyu,…” panggil sang ayah lagi. Kyu pun menghentikan aktivitasnya lagi.

“iya ayah? Apa yang mau kau tanyai?” Tanya kyu dengan lembut, dia tak mau membentak atau berbicara dengan nada kasar kepada ayahnya. Bagaimana pun kyu sangat menyayangi dan mencintai ayahnya ini.

“itu namanya burung apa?” Tanya Cho Yeonghawan lagi dengan menunjuk kearah yang tadi telah ia tunjukkan.

“itu burung merpati ayah” kyu menjawab dengan diiringi senyuman.

“kyuuuu” panggil ayahnya lagi. Kyu yang hendak melanjutkan bermain pspnya tadi sontak menatap sang ayah.

“apa ayah?” tanyanya.

“itu namanya burung apa?” ayah kyu bertanya dengan menunjuk burung yang tadi telah ia tunjuk. Kyu mendelik sebal ke ayahnya ini, sudah 2 kali dia menjawab dengan jawaban yang sama membuat dia sebal dengan pria paruh baya di depannya ini.

“itu burung MERPATI ayah!! MERPATI!!” bentak kyu kepada sang ayah, karena dia sudah sangat bosan ditanya dan menjawab dengan jawaban yang sama. Sang ayah terkejut dengan bentakan yang keluar dari mulut anak kesayangannya ini, dia tak menyangka bahawa sang anak akan membentaknya hanya karena dia bertanya nama burung. Dengan sigap Cho younghwan beranjak dari tempatnya menuju kedalam rumah yang ia tempati bersama kyu. Kyu yang melihat ayahnya pergi dengan raut sedih tiba-tiba merasa sangat bersalah karena telah membentak ayah yang sangat ia sayangi. Tubuhnya melemas seketika ia takut bahwa ayahnya akan marah an tak mau berbicara lagi padanya.

Namun tak berapa lama keluarlah sosok Younghwan dengan membawa sebuah benda berbentuk persegi panjang, kyu yang melihat ayahnya keluar lagi ada sedikit rasa lega dihatinya. Sang ayah berjalan kearah kyu yang sudah berdiri dai posisi duduknya. Sang ayah pun menyerahkan benda berbentuk persegi panjang itu ke kyu. Kyu mengernyitkan dahinya,

“apa ini ayah?,,, diary?” kyu memandang bingung kearah sang ayah yang memberinya benda yang berebentuk persegi panjang itu yang ternyata sebuah diary. Sang ayah hanya tersenyum kepada kyu “bacalah nak” ucapnya.

Kyu menatap heran ayahnya namun ia segera melaksanakan perintah sang ayah untuk membaca diary tersebut. Dengan perlahan ia membuka lembar demi lembar diary itu, dia tersenyum membaca diary sang ayah yang menceritakan tentang hidupnya selama ini, namun aktivitasnya membuka lembaran diary harus terhenti saat dia terkejut membaca isi diary itu.

“ayaaaah” lirihnya dengan memandang sang ayah.

“sekarang coba kau baca bagian itu kyu” ucap sang ayah. Dengan gemetar kyu mulai mengeluarkan suaranya “hari demi hari, tahun demi tahun telah aku lewati bersama anak kesayangan dan kebanggaan ku ini, sekarang aku sangat senang karena cho kyuhyun anakku telah tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan pintar. Namun hari ini aku kecewa sangat kecewa, aku hanya bertanya tentang seekor binatang yang sebenarnya telah aku ketahui jenis dan nama binatang itu tapi pada hari ini aku mencoba menguji anak tersayangku ini. Tapia pa yang aku dapat ketika aku hanya bertanya 3 kali dan dia sudah membentakku. Itu membuat aku hatiku sakit dan perih” kyu menghentikan membacanya dan menatap sang ayah.

“lanjutkan saja membacanya kyu” ucap ayah kyu.


 “Namun waktu ia berusia sangat lucu dan menggemaskan yaah ketika kyuhyun berumur 3 tahun di dalam gendonganku dengan suara yang tak bisa dibilang lancar dia bertanya “ayaaah icu buyung apa?” hahaha sangat lucu bukan dengan lembut aku megelus kepala kyu dan menjawabnya dengan senyuman “itu namanya burung merpati kyu”, ia mengangguk dengan imutnya tak berapa lama ia bertanya lagi“ayaaah icu buyung apa?” dengan sabar aku menjawab dengan jawaban yang sama “itu namanya burung merpati kyu”. Dan akhirnya dia tak berhenti bertanya tentang nama seekor burung sampai 21 kali dan tak pernah lelah menjawab pertanyaan yang sama dari mulut kyuhyun. Tapi apa? Sekarang aku hanya bertanya 3kali dan dia sudah mebentakku…..hiksss ayaaaah maafkan aku maaaf” kyu segera memeluk ayahnya, perasaan bersalahnya muncul lagi ketika dia membaca diary sang ayah. Dengan lembut ayah kyu membalas pelukan sang anak, ia mengelus lembut rambut hitam kyu.

“ssstttt, jangan menangis sayang, sekarang kau taukan seberapa sabarnya orangtua menghadapi anaknya” kata cho younghwan yang masih mengelus rambut kyu. Kyu mengangguk disela-sela pelukannya.

“kyuhyun , ayah, ayo masuk hari sudah malam, angin malam tak bagus untuk kesehatan” teriak ibu kyu dari pintu rumah mereka.

“naaah mari kita masuk, ibu sudah memanggil kita, udara juga sudah sangat dingin” cho younghwan membimbing kyu untuk masuk kedalam rumah yang dipenuhi dengan kehangatan kasih sayang. Kyu mengangguk, ia menyeka airmatanya. Sekarang ia tau seberapa sabar dan berartinya orangtuanya.

Nb : “kasih sayang orangtua sepanjang masa, sedangkan kasih sayang anak sepanjang jalan”


by : Irma Surya Anisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar