Kaltim Rebut Emas Sepakbola PON
Pekanbaru - Tim Kalimantan Timur
akhirnya tampil sebagai juara di cabang sepakbola PON XVIII. Mereka
merebut medali emas usai mengalahkan Tim Sumatera Utara 1-0 lewat babak extra time.
Bertempat
di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Rabu (19/9/2012) malam WIB,
kedua tim menampilkan permainan taktis sejak babak pertama. Di
menit-menit awal, Sumut yang mengandalkan permainan cepat melancarkan
serangan bertubi-tubi.
Kaltim tidak tinggal diam. Dimotori
gelandang Radiansyah dan Bayu Gatra, mereka juga mencoba menekan, tapi
belum mampu menembus pertahanan Sumut. Hingga turun minum, skor masih
0-0.
Memasuki babak kedua, kedua tim sama-sama mendapatkan
peluang mencetak gol. Tapi, karena tak satu pun yang berhasil
dimaksimalkan, skor kacamata pun tetap awet hingga waktu normal
berakhir. Untuk menentukan pemenang, babak tambahan pun digelar.
Di paruh pertama babak extra time, tepatnya menit ke-95, Sumut punya peluang emas. Tapi, tendangan gelandang M. Irfan hanya membentur mistar gawang Kaltim.
Kebuntuan
akhirnya terpecahkan pada menit ke-105. Tendangan jarak jauh
spektakuler yang dilepaskan Loudry Melena menembus gawang Sumut. Kaltim
pun unggul 1-0.
Sumut mencoba menyamakan kedudukan di sisa waktu. Tapi, upaya mereka tak membuahkan hasil.
Bagi
Kaltim, ini adalah emas sepakbola pertama yang mereka raih di ajang
PON. Sementara itu, Sumut harus puas dengan medali perak.
Pelatih
Kaltim, Rudi William Keltjes, mengakui bahwa tempo pertandingan
berlangsung cepat sehingga banyak peluang yang diciptakan kedua tim. Ia
pun salut dengan perjuangan anak-anak asuhnya yang terus semangat tanpa
kenal lelah di babak tambahan. Dia juga memuji mental dan teknik tim
Sumut yang memiliki kualitas bagus.
"Dua tim di final sama bagus
karena benar-benar adu teknik dan taktik. Kami senang dengan hasil ini
karena emas pertama sepanjang sejarah PON," ujarnya.
Di partai
perebutan medali perunggu, Jawa Tengah mengalahkan Papua dengan skor
1-0. Gol semata wayang Jateng dicetak penyerang Hari Nur Yulianto di
menit ke-90.
By : Mahyun Syafril Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar