Jumat, September 21, 2012

Kisah Nabi Luth as



~Nabi Luth A.S.~


Nabi Luth a.s. adalah anak saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. dan beliau pindah bersama Nabi Ibrahim dari negeri Babil ke negeri Syam (Kan’an = Palestina). Tetapi tak lama kemudian desakan penghidupan memaksa kedua Nabi berpisah, Nabi Luth lalu menetap di sebuah dusun yang bernama Sadum, masih dalam wilayah Palestina juga.
         
Beliau diutus Allah ke negeri Sadum yang penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Mereka bangsa yang tidak tahu malu, mereka termasuk bangsa yang senantiasa bergelimangan dengan kejahatan, perampokan, pembunuhan teman sendiri, menganiaya sesama manusia, sehingga tidak seorangpun yang dapat lalu lalang disitu, karena takut dirampok mereka.
         
Jika mereka diberi nasihat dan dipertakuti dengan siksaan Allah, mereka menjawab: “Datanglah siksaan Allah itu, hai Luth jika sekiranya engkau orang yang benar”.
         



Firman Allah dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
Artinya:
28. Dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".
29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun  dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar". (S. Al-‘Ankabut, 28-29)

Setelah mendengar ejekan dari mereka, Nabi Luth berdo’a kepada Tuhan, sebagai mana tersebut dalam Al-Qur’an.
Artinya:
30. Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".(S. Al-‘Ankabut, 30)
          Do’a Nabi Luth ini dikabulkan Tuhan, diutus Tuhanlah beberapa malaikat untuk menurunkan azab terhadap kaum Nabi Luth yang durhaka dan mengingkari Allah. Ketika datang kabar kepada Nabi Ibrahim akam dibinasakan negeri Nabi Luth dengan kaumnya, karena penduduk selalu durhaka dan maksiat, maka terperanjatlah Nabi Ibrahim: Berkatalah Nabi Ibrahim : “Ya Tuhan, di dalam negeri itu ada Nabi Luth, bagaimana ia jika negerinya dirusak?”
          Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya:
32. Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para Malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (S. Al-‘ankabut, 32)
         

Sebelum negeri Nabi Luth akan dimusnahkan, datanglah malaikat berupa manusia laki-laki yang cantik  ke rumah Nabi Luth, maka iapun merasa susah karena takut kalau tamu-tamunya itu dirampas kaumnya, sedang ia sendiri pada mulanya tak tahu bahwa mereka itu adalah malaikat-malaikat.
          Kekhawatiran Nabi Luth ternyata benar, karena tiba-tiba datanglah kaum Nabi Luth seraya berkata: “Berikanlah tamu itu kepada kami supaya kami kawini....”.
          Jawab Nabi Luth: “Janganlah kamu minta tamu-tamuku itu, dan jika kamu menginginkan isteri, biarlah akan saya carikan wanita-wanita cantik dan halal bagimu untuk dikawini, dan mengapakah kamu sekalian tidak seorang pun yang berakal?”.
Mereka menjawab: “Hai Luth! Kamu sudah tahu tentang aku, bahwa aku tak suka kepada orang perempuan”.
          Firman Allah dalm Al-Qur’an:
Artinya:
33. Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, Dia adalah Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)". (S. Al-‘Ankabut, 33)
         
Sungguh Allah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian ini sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Firman Allah dalam Al-Qur’an:



Artinya:
81. Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?". (S. Huud, 81)
          Dengan perintah tersebut yang jelas datangnya dari Tuhan, maka keluarlah Nabi Luth beserta ahlinya yaitu orang-orang yang taat dan beriman kepada Allah. Kemudian tidak berapa lama datanglah siksaan Tuhan sebagai mana tersebut dalam Al-Qur’an:
Artinya:
82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (S. Huud, 82)
Artinya:
83. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (S. Huud, 83)
          Demikianlah negeri Nabi Luth dihancurkan oleh Allah, dan sebelum negeri dihancurkan, maka Nabi Luth dan kaumnya yang beriman diberitahukan lebih dahulu untuk keluar dari negeri itu, agar terhindar dari azab Allah.
          Marilah kita bersama-sama berdo’a kepada Allah, semoga kita ini termasuk orang-orang yang saleh.
Artinya:
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.


KESIMPULAN DAN IKHTISAR RIWAYAT NABI LUTH A.S. :
1.     Kaum Nabi Luth adalah orang-orang bergelimangan dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji, yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin sama perempuan.
2.     Mereka tidak suka menerima nasihat Nabi Luth meskipun sudah berulang kali dinasihatinya. Bahkan mereka mengancamnya dengan siksaan Allah



bBy : N.D (Novianti Desna)

N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar