Performance Kapolda Untung S Rajab
(Foto: Tomi/Okezone)
|
JAKARTA- Tadi malam, Jakarta begitu meriah dengan aksi panggung para musisi
dalam maupun luar negeri. Di Istora Senayan ada pertunjukkan musisi asal
Inggris, Keane. Masih di kawasan Senayan, pesta musik RnB juga menyerap genre
musik lainnya, Java Soulnation meriah dengan deretan artis ternama.
Tak jauh dari Senayan, tepatnya di Balai Sarbini, Plaza Semanggi menggema konser lagu-lagu kenangan milik legenda D’lloyd. Yup, personel D’lloyd yang tersisa, Barce van Houten (vokal), Chairul (drum), dan Yuyun G (saksofon), seperti membuat lorong waktu mengembalikan suasana kejayaan D’lloyd di era 70-80an.
Acara Tribute To D’lloyd tak lepas dari keinginan para musisi yang ingin D’lloyd hadir setelah vokalisnya, Syamsuar Hasyim wafat.
Trio D Kissy mendapat kehormatan membuka konser. Mereka bawakan lagu “Sepanjang Lorong Yang Gelap”, tanpa jeda panjang penyanyi Ayu Soraya beserta grup Bunga Rampai nyanyikan “Mari Berjoget”. Grup vokal Wong Pitoe turut ambil bagian nyanyikan lagu “Ondel Ondel”.
Penyanyi jazz bersuara emas Ermi Kulit membawakan lagu “Apa Salah dan Dosaku”. Lagu dilanjutkan dengan penampilan Ageng Kiwi melantunkan “Suster Maria”. Kehadiran Dea Mirella yang lama absen di industri musik turut menyumbangkan suaranya menyanyikan “Surat Untukmu”.
Penyanyi Victor Hutabarat yang selama ini didapuk jadi front man D’lloyd kala tampil off air membawakan lagu “Semalam di Malaysia”. Lagu itu memang sangat akrab ditelinga masyarakat Malaysia. Berikutnya di sambung dengan penampilan Mila Rosa nyanyikan lagu 'Sayang Sayang'.
Trio Libels yang juga menyemarakkan konser sang legenda bercerita begitu terkenalnya D’lloyd hingga ke negeri jiran.
"Band Legendaris yang menciptakan lagu-lagu hits", kata Ronny. "Empat band besar Indonesia yang terkenal di Malaysia dieranya," kata Edwin. "Band hebat yang patut dicontoh," sambung Yani.
Ada yang menarik, konser juga dimeriahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. DR. Untung Suharsono Rajab yang menyumbangkan suaranya di konser kenangan ini. Dia ternyata penggemar berat D’lloyd.
Gimmick yang diberikannya agar menarik perhatian penonton adalah dengan memakai pakaian tahanan berwarna biru lengkap dengan nomor identitas tahanan di dada. Untung sengaja berbusana demikian demi menjiwai saat nyanyikan lagu “Hidup Di Bui” yang diiringi personel D’lloyd.
"Mau nyanyikan lagu 'Hidup Di Bui', bajunya sudah pas baju tahanan," katanya membuka penampilan. Penonton dibuat senyum dengan ucapan Untung tadi.
Penutup konser, personel D’lloyd juga semua penyanyi dan pentonton menyanyikan secara medley lagu hit “Titik Noda”, “Mengapa Harus Jumpa”, dan “Apa Salah Dan Dosaku”.
Tak jauh dari Senayan, tepatnya di Balai Sarbini, Plaza Semanggi menggema konser lagu-lagu kenangan milik legenda D’lloyd. Yup, personel D’lloyd yang tersisa, Barce van Houten (vokal), Chairul (drum), dan Yuyun G (saksofon), seperti membuat lorong waktu mengembalikan suasana kejayaan D’lloyd di era 70-80an.
Acara Tribute To D’lloyd tak lepas dari keinginan para musisi yang ingin D’lloyd hadir setelah vokalisnya, Syamsuar Hasyim wafat.
Trio D Kissy mendapat kehormatan membuka konser. Mereka bawakan lagu “Sepanjang Lorong Yang Gelap”, tanpa jeda panjang penyanyi Ayu Soraya beserta grup Bunga Rampai nyanyikan “Mari Berjoget”. Grup vokal Wong Pitoe turut ambil bagian nyanyikan lagu “Ondel Ondel”.
Penyanyi jazz bersuara emas Ermi Kulit membawakan lagu “Apa Salah dan Dosaku”. Lagu dilanjutkan dengan penampilan Ageng Kiwi melantunkan “Suster Maria”. Kehadiran Dea Mirella yang lama absen di industri musik turut menyumbangkan suaranya menyanyikan “Surat Untukmu”.
Penyanyi Victor Hutabarat yang selama ini didapuk jadi front man D’lloyd kala tampil off air membawakan lagu “Semalam di Malaysia”. Lagu itu memang sangat akrab ditelinga masyarakat Malaysia. Berikutnya di sambung dengan penampilan Mila Rosa nyanyikan lagu 'Sayang Sayang'.
Trio Libels yang juga menyemarakkan konser sang legenda bercerita begitu terkenalnya D’lloyd hingga ke negeri jiran.
"Band Legendaris yang menciptakan lagu-lagu hits", kata Ronny. "Empat band besar Indonesia yang terkenal di Malaysia dieranya," kata Edwin. "Band hebat yang patut dicontoh," sambung Yani.
Ada yang menarik, konser juga dimeriahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. DR. Untung Suharsono Rajab yang menyumbangkan suaranya di konser kenangan ini. Dia ternyata penggemar berat D’lloyd.
Gimmick yang diberikannya agar menarik perhatian penonton adalah dengan memakai pakaian tahanan berwarna biru lengkap dengan nomor identitas tahanan di dada. Untung sengaja berbusana demikian demi menjiwai saat nyanyikan lagu “Hidup Di Bui” yang diiringi personel D’lloyd.
"Mau nyanyikan lagu 'Hidup Di Bui', bajunya sudah pas baju tahanan," katanya membuka penampilan. Penonton dibuat senyum dengan ucapan Untung tadi.
Penutup konser, personel D’lloyd juga semua penyanyi dan pentonton menyanyikan secara medley lagu hit “Titik Noda”, “Mengapa Harus Jumpa”, dan “Apa Salah Dan Dosaku”.
Credit: Music.okezone.com
By:Mita Listya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar