Pada suatu hari, disebuah kerajaan yang sangat tentram dan damai hiduplah tiga putri yang cantik jelita . Mereka tak lain adalah Rowena, Regina, Revana dan mereka tinggal di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh ayah mereka bernama Cruz Alexander III .
Kehidupan ketiga putri itu sangatlah bahagia . Mereka suka bermain, berpetualang dan tentunya mereka senang sekali berdansa . Dikerjaan itu ada seorang pemuda pembuat sepatu dansa, namanya Antonio . Ia rutin membuat sepatu dansa bagi ketiga putri itu sebulan sekali . Oleh karena itu, Antonio terlanjur jatuh hati kepada salah satu ketiga putri itu, yaitu Revana.
(Pagi hari di aula kerajaan) Tiga Putri itu sedang bermain bola cricket . Sang raja menyuruh ketiga putrinya untuk berhenti bermain .
Adegan 1:
Cruz : Putri-putri kesayangan ayah, janganlah terlalu banyak bermain .
RRR : Kenapa ayah ?
Rowena : Kami senang bermain ini
Regina : Iya, ayah . Kenapa ?
Cruz : Kalian adalah putri-putri ayah, raja di kerajaan ini . Seharusnya kalian bersikap sebagaimana putri-putri di kerajaan lainnya.
Revana : Tapi kami ingin dibebaskan bermain seperti anak-anak yang lain ayah . Kami tidak suka terlalu di atur begini sampai bermain saja pun dilarang .
Cruz : Bukan begitu anak-anakku , ayah tidak pernah melarang kalian bermain , tapi ayah hanya ingin kalian lebih menjaga sikap kalian sebagai putri raja dan ayah pun tidak ingin sesuatu terjadi pada kalian karena sekarang hanya ayah yang menjaga kalian .
Rowena : Iya ayah , kami mengerti . Tapi kami sangat senang bermai n ayah . Tolong jangan larang kami .
Cruz : Tolong dengar ayah anak-anakku .
Revana : Tapi kami tetap mau bermain ayah .
Cruz : Anak-anakku tolong dengarkan ayah . Kenapa kalian tidak bisa bersikap seperti putri-putri kerajaan yang lainnya ?
Rowena : Kami gak suka disamakan dengan putri-putri yang lain ayah .
Cruz : Berani sekali kalian melawan ayah . Kalian akan dapat hukuman dan pelajaran etika dari guru yang akan ayah privatkan untuk kalian .
RRR : Kami tidak mau ayah !
Cruz : Ayah tidak akan peduli , karena sikap kalian bisa membuat ayah malu sebagai raja sekaligus ayah di kerajaan ini .
(Dan ayahnya pun langsung memerintahkan asistennya untuk menghubungi guru yang akan mengajar etika kepada ketiga anaknya . Dan beberapa saat kemudian guru tersebut telah sampai dikerajaan )
Adegan 2:
Elina : Permisi tuan , perkenalkan saya elina , saya adalah guru privat yang tuan panggil untuk mengajarkan etika kepada putri-putri tuan .
Cruz : Oh ternyata anda orangnya . Saya akan memberikan kepercayaan saya kepada anda untuk menjaga dan mengajarkan putri-putri saya tentang etika .
Elina : Baik tuan , sebisa mungkin saya akan menjaga kepercayaan tuan untuk memberikan pelajaran kepada putri-putri tuan
Cruz : Baiklah , sekarang putri saya sedang berada di ruang belakang . Dan anda bisa kesana sekarang .
Elina : Baik tuan , terimakasih .
Cruz : Iya sama-sama .
Elina : Permisi tuan .
(Dan elina pun keluar dari ruang kerajaan menuju ruang belakang dimana putri-putri kerajaanberada . Ketika telah sampai diruang belakang iya pun membuka pintu ruang itu dan terkejut ketika melihat ketiga putri kerajaan yang sedang bermain dengan sangat berantakan)
Adegan 3:
Elina : Halo , permisi .
(Tak ada yang menjawab , lalu elina pun mengulangnya tetap tak ada yang menjawab)
Elina : Halo , tolong hentikan permainan kalian . (bentak guru itu , saat itu RRR pun langsung terdiam)
Rowena : Siapa kamu ?
Elina : Perkenalkan , saya elina saya adalah guru privat kalian . Jadi mulai sekarang kalian harus menuruti apa yang saya katakan . Kalian mengerti ?
RRR : Apa ? Guru privat ?
Elina : Iya , apakah ayah kalian tidak memberitahukan pada kalian ?
Revana : Oh , ternyata ayah tidak main-main dengan apa yang dikatakannya .
Regina : Tapi aku tak akan peduli , ayo kita main lagi .
RR : Ayoooooo .
(Dan mereka pun langsung lari dan bermain lagi)
Adegan 4:
Elina : Stooooooooooooooooooooop . Sekarang kalian harus ikut aku ke ruang pembelajaran !
Revana : Aku tidak mau (sambil meledek elina dan berlari-lari)
Elina : Ayo cepat sekarang ! (sambil menarik ketiga putri itu)
Revana : Kami tidak mau!
Elina : Jangan membantah! Atau aku akan melaporkan kepada ayah kalian!
(Tiba-tiba Cruz datang)
Cruz : Rowena, Regina, Revana ayo turuti kata Elina! Dia wanita yang pintar dan berpendidikan kalian akan belajar banyak dari dia....
Rowena : Tapi ayah....
Elina : Ayo semua!
(Dan akhirnya mereka pergi ke ruang belajar)
Adegan 5:
Elina : Pertama, kita akan belajar untuk berjalan dengan benar!
Revana : Berjalan? Untuk apa kami belajar berjalan? Kami bukan bayi lagi.
Elina : Diam Revana (sedikit membentak) cara berjalan seorang putri sangat berbeda dengan orang lain. Cara berjalan seorang putri menunjukkan putri itu pintar dan berpendidikan.
Revana : Ohhh....Maaf!
(Mereka mulai belajar cara berjalan. Dalam belajar mereka kadang terjatuh atau kesusahan
Adegan 6:
Elina : Aduh,,, bagaimana kalian ini! Baru pertama kali saya melihat putri yang bukan putri
Regina : Memang seperti apa putri itu?
Rowena : Ya...apa yang salah dengan kami?
Revana : Apakah sifat seseorang harus ditunjukkan dengan kelakuannya?
Elina : Ya!
Revana : Tapi jika seorang yang sangat baik lakunya ternyata hitam didalamnya dan sebaliknya, apakah itu tak apa?
Regina : Ya... Itu benar!
Rowena : Sangat benar.
Elina : sudah! Kelas dibubar!
Akhirnya kelas bubar juga. Mereka sangat senang karena penyiksaan telah selesai, mereka duduk ditaman istana menunggu sepatu yang dibuat oleh Antonio.
(Antonio datang)
Adegan 7:
Antonio : Selamat siang yang mulia!
Rowena : Oh...selamat siang Antonio
Revana : Oh..hi Antonio!
Regina : Apakah kamu membawa sepatu kami!
Antonio : Tentu saja!
Regina : Yaiyalah! Pasti untuk Revana yang paling spesial (Tertawa)
Revana : Kak Regina....
Rowena : (tertawa)
(Antonio tersipu malu)
Antonio pun memberikan sepatu -sepatu dansa itu kepada ketiga putri itu. Benar sekali, sepatu Revana sangatlah indah karena ia suka warna merah muda, sepatu yang dibuat Antonio pun berwarna merah muda.
Dilain tempat, Cruz dan Elina berbincang-bincang. Cruz bercerita tentang istrinya yang telah meninggal dunia saat anak-anaknya masih balita. Hari itu ia sangat terpukul, ia butuh seseorang yang bisa mencintai dia lagi dengan sepenuh hati, ia butuh seseorang yang bisa mengisi lerung hatinya yang kosong.
Adegan 8:
Cruz : Elina…. Istriku Vera adalah orang yang cantik, ibu yang baik, dan ratu yang bijaksana. Aku harap ketiga putriku bisa mengikuti jejak dia. Tapi… (terdiam)
Elina : ya…saya mengerti Yang Mulia… mungkin susah bagi mereka untuk bergaul tanpa bimbingan dari ibu mereka.
Cruz : Ohhh…Elina…apa yang harus aku lakukan?
Elina : tenang Yang Mulia… saya akan berusaha untuk membuat mereka bisa mengikuti jejak ibu mereka.
Cruz : (melihat Elina) Ummm…Elina?
Elina : Ya tuan?
Cruz : Apa yang membuatmu belum mempunyai keluarga? Kau cantik, pintar, bijaksana pasti lelaki akan jatuh cinta ketika pertama melihat dirimu.
Elina : Umm…Begini tuan… saya lebih memilih untuk hal itu. Karena itu juga berhubungan dengan masa depan keluarga saya nantinya. Namun hingga detik ini belum ada yang bisa untuk itu tuan.
Cruz : (Memegang tangan Elina) kalau begitu, jadilah bagian dari hidupku, jadilah ibu dan Pembimbing dari anak-anakku, jadilah pengisi hati dan hariku, jadilah ratu yang baru.
Elina : Tapi tuan??! Apa tuan serius? Saya Bukan apa-apa dibandingkan dengan kebahagiaan putri-putri tuan!
Cruz : Ya… saya sangat serius. Ini yang terbaik untuk mereka.
Elina : Baiklah…(Tersenyum bahagia)
Akhirnya Elina menerima lamaran Raja Cruz untuk menjadi istrinya, namun dibalik semua kebaikan Elina ternyata ada maksud lain kenapa ia memilih untuk menikah. Rowena, Regina, dan Revana pun terkejut mendengar hal tersebut. Mereka tak menerimanya, mereka pikir Elina hanya membuat hidup mereka semakin menderita.
Adegan 9:
(Elina berdiri disebelah Cruz)
Cruz : Rowena, Regina, Revana ayah punya pengumuman penting untuk kalian!
Rowena : Ada apa ayah?
Cruz : Elina dan ayah akan Segera menikah! Sebentar lagi Elina akan menjadi ibu baru kalian. Ayah harap agar kalian dapat belajar banyak darinya.
Elina : (tersenyum)
Revana : Tapi yah? Untuk apa? Kami bisa mengurus diri kami sendiri!
Regina : Ya ayah!
Cruz : gadis-gadisku yang cantik! Jangan begitu. Kebahagiaan Ayah harus juga dihitung!
Rowena : Maaf ayah! Kami tahu kami banyak mebuat hidup ayah tersiksa! Tapi bagi kami kebahagiaan ayah adalah segalanya.
Cruz : terima kasih Rowena. Nah, bagaiamana dengan yang lain?
Revana : Ya ayah! Asalkan ayah bahagia
Regina : Ya!
Dan akhirnya pernikahan mereka berlangsung dengan meriah, dipesta Rowena, Regina, dan Revana berdansa dengan indah. Ada pula Antonio yang terpesona dengan kecantikan Revana, dan akhirnya punya keberaniaan untuk mengajak Revana untuk berdansa bersama.
Adegan 10:
Antonio : Ummm… Revana?
Revana : Ya Antonio (terkejut)
Antonio : Ohh…maaf… umm.. Maukah …
Revana : Berdansa denganku?
Antonio : Ya!
Revana : Ayo
Mereka berdansa dengan indah, membuat terpesona semua orang kecuali Elina. Sebenarnya ia menikah dengan Cruz untuk mengambil tahtanya dan menyingkirkan Ketiga putri dansa itu.
Hari-hari berlalu, namun ada sesuatu yang aneh. Keadaan Cruz makin hari makin memburuk semenjak ia menikahi Elina. Ternyata itu semua perbuatan Elina. Ia selalu memberikan teh pada Cruz yang isinya racun.
Suatu hari, Revana sedang berjalan di taman belakangdengan Antonio. Mereka melihat ke jendela dapur Elina sedang menaruh sesuatu kedalam sebuah cangkir. Mereke curiga, apa ini alasan Eliana menikahi ayahnya untuk sesuatu.
Adegan 11:
Revana : An.. Sedang apa Elina?
Antonio : Aku tak tahu! Ayo kita lihat!
(Mereka mengikuti kemana Elina pergi,ternyata ke kamar Ayahnya. Kemudian mereka mengintip dekat jendela Elina memberikan teh tersebut kepada Cruz. Revana panik dan ia lanngsung lari kedalam kamar ayahnya bersama Antonio namun terlambat ternyata ayahnya terlah meninggal)
Adegan 12:
Revana : Elina! Apa yang kamu perbuat?
Elina : Aaargghh!Kamu….. ( dia mendekati Revana berusaha untuk mencekiknya)
Antonio : Revana! Awas!
(Elina memegang benda tajam)
Elina : Awas kalian semua!
Antonio : Elina! Berhenti!
Elina : Kamu kira siapa kamu? Kamu hanya orang miskin pembuat sepatu!
Antonio : Ya tapi aku tidak miskin hati sepertimu!
(Terjadi perang yang mengerikan, Regina dan Rowena datang Elina berusaha untuk mendorong Revana namun karena tergelincir akhirnya ia yang terkena ujung meja. Kepalanya berdarah)
Revana : Oh….
Rowena : Revana? Kamu baik-baik saja?
Revana : ya…tapi ayah?
(Mereka mendekati kasur ayahnya, mereka melihat lelaki itu sudah tak bernyawa. Tangisan pun berderai keras. )
Elina dibawa untuk pemulihan, setelah sembuh ia kan dikirim ke luar kerajaan untuk rehabilitasi. Dan akhirnya Revana menikah dengan Antonio. Regina dan Rowena pun setuju jika tahta diserahkan kepada Antonio dan Revana.
Adegan 13:
Rowena : Rev…mudah-mudahan hidup akan bahagia bersama Antonio
Revana : Terima kasih kakak-kakakku tersayang…
Regina : Ya Rev… kamu memang sangat berani!
Revana : (Tersenyum)
Rowena : Dan Antonio pastikan kau jaga adikku ini dengan baik! Dan selamatkan kerajaan ini.
Antonio : Tentu Rowena, Regina. Pasti aku akan lakukan yang terbaik untuk semua!
Hari demi hari berlalu, ceria telah kembali didapat. Antonio sangat baik menjadi Raja. Sudah seperti Almarhum Raja Cruz dan Revana persis seperti Ibunya. Mereka hidup bahagia bersama, matahari selalu bersinar terang dihari-hari mereka, senyuman selalu merekah, tawaan selalu terdengar. Dan tentu tarian indah mereka masih indah seperti berlian yang indah.
Tamat
Written By : Roza Rizkina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar