Berikut Ini ialah beberapa tempat yang tidak boleh anda lewati jika berkunjung ke lhokseumawe :
1. Waduk
Tempat yang satu ini sangat tidak asing
lagi bagi pemuda pemudi yang berada di Lhokseumawe. Tempat ini sering dikunjungi
anak-anak muda gaul lhokseumawe setiap sore dan malam hari jika cuaca tidak
hujan, karena disini akan melihatkan kota Lhokseumawe dan masjid Islamic Center
yang berdiri tegap. Sungguh indah, dan jika malam tiba akan terlihat lampu di
sepanjang jalan waduk itu sendiri dan lampu-lampu di kota Lhokseumawe. Selain
itu di sekitar waduk lhokseumawe juga terdapat jajanan-jajanan yang disajikan
khusus untuk kita yang akan menikmati keindahan waduk seperti : somay,Bakso
bakar,Jagung bakar,Batagor yang enaknya bukan main.
2. Taman Riyadhah
Tempat ini juga tidak pernah sepi akan pengunjung,tempat ini selalu saja menjadi sasaran bagi anak-anak,orangtua,maupun anakmuda. Dan juga kerap kali sering diadakan event-event seperti pameran,pasar malam,mandi bola,mobil-mobilan kecil,dll . Banyak juga para orangtua membawa anak-anaknya kesini untuk sekaligus menikmati taman yang asri yang terletak di tengah-tengah kota ini. Anak muda juga tak kalah sering mengunjungi tempat ini bahkan untuk berfoto-foto ria,karena pemandangannya sangat lah indah .
3.Air Terjun Blang Kolam
Air terjun ini
terletak di daerah pedalaman yang memakan waktu perjalan ± 45 menit dari
kota Lhokseumawe. Dahulu jalan menuju ke tempat ini sangatlah buruk, namun
jangan khawatir sekarang jalannya sudah mulus dan layak untuk di lewati. Dalam
perjalan menuju ke tempat ini kalian akan di manjakan dengan keindahan
sawah-sawah yang ada di kanan kiri jalan. Untuk dapat menikmati air terjun ini
sobat di kenakan biaya parkir kendaraan dan tiket masuk. Jangan kaget, karena
sumber air terjun dari tempat parkirnya sobat akan turun ke bawah bukit yang
melewati ± 200 anak tangga cukup membuat kaki nyot-nyotan inilah sebabnya
mengapa saya tulis "Penuh Perjuang". Jika sudah sampai ke bawah rasa
capek akan segera hilang jika sobat berendam di
bawah air terjunnya, Tapi akan berjuang lagi nanti waktu naiknya keatas.
Untuk yg menginginkan kesejukan dan ketenangan tempat ini pantas dipilih. Alamat Lokasi : Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur. Kabupaten Aceh Utara. Jarak tempuh sekitar 21 km dari kota Lhokseumawe. Bagi yg ingin merasakan dinginnya air terjun, bisa berendam disini atau sekedar bersantai diakhir pekan.
Untuk yg menginginkan kesejukan dan ketenangan tempat ini pantas dipilih. Alamat Lokasi : Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur. Kabupaten Aceh Utara. Jarak tempuh sekitar 21 km dari kota Lhokseumawe. Bagi yg ingin merasakan dinginnya air terjun, bisa berendam disini atau sekedar bersantai diakhir pekan.
4.Krueng Cunda
Krueng Cunda adalah
aliran laut yang memisahkan daratan Lhokseumawe dengan daratan Pulau Sumatera.
Namanya berasal dari bahasa Aceh "Krueng" artinya sungai
dan "Cunda" adalah nama wilayah yang dialiri sungai
ini. Krueng Cunda sebenarnya adalah selat, bukan sungai.
Krueng Cunda ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk sekitar, karena selain airnya cukup bersih juga tidak ada ombak atau riak besar yang dapat merusak keramba atau penampungan ikan milik penduduk yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu.
Krueng Cunda ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk sekitar, karena selain airnya cukup bersih juga tidak ada ombak atau riak besar yang dapat merusak keramba atau penampungan ikan milik penduduk yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu.
Pantai Ujong Blang adalah salah satu dari beberapa pantai yang berada di Kota Lhokseumawe yang cukup terkenal. Pantai Ujong Blang terhampar dari muara sungai Cunda (kuala cangkoi) yang meliputi empat wilayah desa, yaitu Desa Ujong Blang, Ulee Jalan, Hagu Barat Laut danDesa Hagu Tengah. Pantai ini ramai di kunjungi pada Sabtu Sore dan hari Minggu juga hari-hari libur nasional, Mayoritas pengunjungnya adalah para Remaja disekitar kota lhokseumawe. Di tempat ini tersedia rumah makan singgah yang terdapat di sepanjang pinggiran pantai yang menyediakan Kelapa Muda, Rujak, dan lain sebagainya, sangat cocok untuk acara ngumpul-ngumpul bareng keluarga maupun sahabat. walaupun mungkin untuk masyarakat lhokseumawe sudah bosan untuk mengunjungi pantai ini, tetapi tetap tempat ini tidak pernah sepi dari pada pengunjung.
6.Pulau Seumadu
7.Pantai Rancong
Pantai Reklamasi Pusong
adalah pantai yang berada di Pulau Pusong, tetapi disebabkan oleh abrasi dan
pengerukan pasir, pantai ini menjadi tidak terawat, sehingga luas pantai yang
berada di Pusong menjadi terasa kecil. Pulau Pusong sendiri yang awalnya sangat
luas, kini luasnya hanya sekitar 6 hektare dan dihuni sekitar 8000 jiwa.
Museum Malikussaleh yang
terletak di tengah Kota Lhokseumawe ini mengoleksi benda-benda bersejarah
peninggalan abad VIII. Museum ini menyimpan 500 jenis benda tradisional dan
artefak sejarah. Selain itu, museum yang beralamatkan di jalan Mayjend T.
Hamzah Bendahara, Kota Lhokseumawe juga mengoleksi mata uang dirham: yaitu
mata uang dari emas yang berfungsi sebagai alat pembayaran masa kerajaan Aceh
Darussalam. Selain itu, museum yang dikelola oleh Yayasan Malussaleh itu pun
mengoleksi 1.050 buku, 50 kitab dan 20 hikayat perang sabil. Alamat Lokasi : Jln.T. Hamzah Bendahara. Lhokseumawe.
Kabupaten Aceh Utara. Museum Malikussalah adalah Museum yang berada di
Kabupaten Aceh Utara
Teuku
Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Teuku Cik Di Tunong adalah
pahlawan yang melakukan perlawanan terhadap Belanda yang juga merupakan suami
dari seorang Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia. Namun pada bulan Maret 1905,
Teuku Cik Di Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai
Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Cik Di Tunong berpesan pada sahabatnya
Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi
11.Makam Putroe Neng
Makam Putroe Neng berada di Blang Puloe, Kota
Lhokseumawe. Aslinya beliau bernama Nian Nio Lian Khi, yaitu seorang komandan
perang wanita yang berasal dari Cina. Konon Nian Nio Lian Khi dikalahkan oleh
pasukan Meurah Johan yang dipimpin seorang ulama yang berasal dari kerajaan
Pereulak dimana pada saat itu mereka berada di Indra Purba yang bercocok tanam
di daerah Maprai (sekarang daerah Sibreh) dan mereka membuka kebun lada dan
merica. Setelah kalah, Jenderal Nian Nio Lian Khi masuk Islam dan diberi gelar
Putroe Neng.
*END*
Sumber : Berbagai Sumber
BY : MAISARAH JUFRI :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar