1. Bukit Takuruang
Bukit Takuruang, juga disebut dengan Tebing Takuruang, adalah sebuah bukit yang terdapat di Ngarai Sianok, kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Bukit ini terletak di tengah hamparan sawah sehingga dinamakan Bukit Takuruang, dimana bila diterjemahkan dari bahasa Minang ke dalam bahasa Indonesia maka berarti "bukit terkurung". Di sekitar bukit ini juga terdapat aliran sungai yang tidak begitu deras. Bukit ini kini telah menjadi salah satudaya tarik wisata terkenal di Sumatera Barat, khusunya di kota Bukittinggi.
2.Fort de Kock
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Disekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi.
Danau Atas dan Danau Bawah adalah sebuah danau yang terletak di kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini dikenal sebagai Danau Kembar.
Danau Atas
Danau Bawah
4. Danau Singkarak
Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dankabupaten Tanah Datar.
Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan merupakan danau terluas ke-2 di pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman
.
5. Danau Maninjau
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelahDanau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
6. Jam Gadang
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".
Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.
7. Jembatan Akar
Jembatan akar adalah jembatan yang terbentuk dari jalinan dua akar pohon yang tumbuh berseberangan dan membentang di atas aliran Batang Bayangdi kecamatan Bayang Utara, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dalam bahasa Minang, jembatan yang letaknya sekitar 88 km sebelah selatan kota Padang ini oleh masyarakat dinamakan titian aka.
Jembatan ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian dari permukaan sungai sekitar 10 meter, mulai dibentuk pada tahun 1890 dan baru dapat digunakan pada tahun 1916. Dengan kata lain, proses merajut akar menjadi jembatan ini membutuhkan waktu lebih kurang 26 tahun. Saat ini, kondisinya semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya.
8. Pantai Carocok
Pantai Carocok adalah sebuah objek wisata pantai yang terletak di sebelah barat kota Painan, kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sekitar 200 meter ke arah barat dari objek wisata pantai ini terdapat sebuah pulau kecil berpasir putih yang bernama pulau Cingkuk.
Pantai Carocok
Pulau Cingkuk
8. Lubang Jepang
Lubang Jepang Bukittinggi adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan. Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah di tahun 1984, oleh pemerintah kota Bukittinggi. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.
Salah Satu Pintu Lubang Jepang
Lubang Jepang
Pulau Sikuai merupakan salah satu pulau yang terletak di sisi barat pulau Sumatera. Secara administrasi pemerintahan, pulau ini masuk ke dalam wilayah kecamatan Bungus Teluk Kabung, kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Pulau ini terletak sekitar setengah mil laut dari pusat kota dan dapat dicapai dengan menggunakan transportasi laut seperti kapal, melalui pelabuhan Muara dalam waktu tempuh sekitar 45 menit dan dari dermaga Airud Bungus dalam waktu tempuh sekitar 35 menit.
itulah beberapa parawisata yang terkenal di Sumatera Barat. semoga teman-teman sekalian bisa mengunjungi dan menikmati panorama Sumbar.
By : Irma Surya Anisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar